Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

SBDN Bab 16. Pentol

  Kali ini Napisa tidak menangis. Dia hanya kesal suaminya itu membahas poligami. Akan tetapi, Napisa yakin jika Hafni cuma iseng dan tak berniat ingin berpoligami. Walau begitu, Napisa tetap sebal dengan sikap nyebelinnya suaminya itu.  Di sofa, Hafni bermain game di ponselnya. Ia dan Meff telah selesai membahas tentang yang tidak disukai kaum hawa. "Bang..." ucap Napisa menghampiri Hafni. Lelaki itu melepas ponselnya dan membuka kedua tangannya, agar istrinya memeluknya.  "Iya, iya Sayang. Udahan ngambeknya ya Sayang? Masih kesal sama Abang? Kangen ya sama Abang, hehe. Abang juga kangen loh sama istriku tercinta. Iya-iya peluk aja Abang erat-erat. Abang bolehin kok. Yang penting, asalkan kamu bahagia... Owohooo wooo, asalkan kau bahaaagiaaa..."  Ucapan Hafni diteruskan dengan nyanyian seperti itu, membuat Napisa sedikit tenang, damai, dan mulai tak kesal lagi. Namun, perempuan itu bertanya untuk memastikan jika suaminya tadi cuma iseng saja. Tidak ada keinginan be...

SBDN Bab 15. Bahas Poligami Yuk!

Baru mendengar satu kata saja, Napisa langsung ngambek dan meninggalkan Hafni, menuju kamar lalu menguncinya. Apalagi kalo bukan tentang poligami, sungguh merupakan hal yang paling dijauhi para wanita.  [Eh Meff, bahas poligami yuk! Biar ada bahan buat tulisan lu. Soalnya, gua ngajak istri bahas ini, dia malah merajuk...] [Huh, dasar lu. Cewek mana coba yang demen pembahasan itu. Emang ya, sifat nyebelin lu gak berubah-ubah] [Kayak lu nggak nyebelin aja Meff... Lagian, kita kan satu frekuensi. Meski lu masih jomblo, tapi lu paham kan dikit-dikit tentang ini?] Akhirnya Hafni dan Meff, atau Me Ffulan pun membahas tentang poligami. Keduanya membahas ini, bukan untuk bisa berpoligami. Melainkan membahas hal-hal yang berkenaan tentang kenapa ada lelaki yang poligami dan sebagainya.  Dimulai dari Hafni yang bertanya, kenapa ada lelaki yang berpoligami?  Lalu Meff mencoba menjawab dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki seadanya. Karena Meff sendiri masih dikit ilmunya, jadi jika...

SBDN Bab 14. Peniru Kecil

  Malam ini Hafni dan Napisa rebahan lagi, di padang rumput menikmati bintang menyala di atas sana. "Lihat ini Sayang... Me Ffulan baru posting tulisannya. Ia ikutan event nulis. Tapi menurut Abang, si Meff ini keknya sedang merendah tuk meninggi gitu. Pake judul, 'Penulis Sederhana' segala. Mana bilang belum nikah lagi... Huh, dasar jomblo, hahah. Untung Abang udah nikah ya sama kamu, kalo nggak... bisa jomblo juga."  "Gak boleh gitu Bang... masa ledekin penulis idola sendiri sih," ucap Napisa yang membuat Hafni cuma nyengir doang. Mereka pun beranjak dari situ. Gerimis mulai datang, suhu pun kian mendingin. Para pemotor menambah kelajuannya agar cepat sampai, hingga tak sempat menemui hujan. *** "Bang... udah lama ya kita nggak ke taman." "Nah betul tuh Sayang, udah lama ya kita nggak ke taman. Gimana kita esok ke taman. Kan kita udah lama tuh gak ke sana, jadi ke sana aja kita ya. Nanti di sana kita ngapain aja, terserah kamu. Asalkan kamu ...