SBDN Bab 16. Pentol
Kali ini Napisa tidak menangis. Dia hanya kesal suaminya itu membahas poligami. Akan tetapi, Napisa yakin jika Hafni cuma iseng dan tak berniat ingin berpoligami. Walau begitu, Napisa tetap sebal dengan sikap nyebelinnya suaminya itu. Di sofa, Hafni bermain game di ponselnya. Ia dan Meff telah selesai membahas tentang yang tidak disukai kaum hawa. "Bang..." ucap Napisa menghampiri Hafni. Lelaki itu melepas ponselnya dan membuka kedua tangannya, agar istrinya memeluknya. "Iya, iya Sayang. Udahan ngambeknya ya Sayang? Masih kesal sama Abang? Kangen ya sama Abang, hehe. Abang juga kangen loh sama istriku tercinta. Iya-iya peluk aja Abang erat-erat. Abang bolehin kok. Yang penting, asalkan kamu bahagia... Owohooo wooo, asalkan kau bahaaagiaaa..." Ucapan Hafni diteruskan dengan nyanyian seperti itu, membuat Napisa sedikit tenang, damai, dan mulai tak kesal lagi. Namun, perempuan itu bertanya untuk memastikan jika suaminya tadi cuma iseng saja. Tidak ada keinginan be...