Sana Poligami!


"Bang!"

"Hmm..."

"Abang!"

"Hm, hmm."


"Ih... Abang! Aku mau ngomong Bang. Nanti lanjut lagi bacanya!" Alisha mulai kesal. Faried pun meletakkan bukunya. Sambil tersenyum, lelaki itu beberapa kali menaikkan alisnya. Tanda usil sekaligus bertanya kemauan istrinya tersebut. 


Alisha pun membahas keinginannya punya anak seperti pembahasan sebelumnya. "Abang sana gih poligami aja! Adek izinin kok," ucapnya seraya menundukkan mukanya. Faried melihat buliran bening keluar dari kelopak mata wanita tercintanya. 


Beberapa kali pria ini menolak, tetap saja perempuan itu kekeh menyuruh suaminya berpoligami. Alasannya sih biar dia bisa menggendong anak dari suaminya. Meski tak lahir dari rahimnya. "Iya-iya Sayang..." Faried memeluk erat Alisha yang berbicara tak jelas. Air matanya masih mengalir. 


Tentu saja membagi cinta seperti ini bukanlah keinginan terindah setiap perempuan, cewek maupun wanita. Jika saja pernikahan satu tahun lebih mereka sudah punya momongan. Jelaslah Alisha tak ingin suaminya berpoligami. 


Alisha mulai tenang. "Oh ya Bang. Adek mau ngasih sesuatu juga. Biar persiapan Abang nanti lancar." 


"Mau ngasih apa sih Dek. Kek mau ultah aja."


"Bentar ya Bang..." Alisha mengotak atik hp-nya beberapa saat. "Nah udah nih. Abang harus terima ya! Semoga cepat punya anak," Alisha lalu ke dapur tuk minum air putih. Faried gak habis pikir, karena yang dikasih istrinya tadi adalah uang transferan senilai 20 juta.


Faried geleng-geleng kepala. Lalu tersenyum. Ia akan melaksanakan misi ini dengan senang hati. 


Beberapa hari kemudian. Selain sibuk dalam pekerjaan, Faried juga sambil menyiapkan acaranya nanti. Dengan cepat ia telah menentukan siapa istri keduanya. Ia juga meminta tolong kepada ketua RT agar acara berjalan lancar. 


"Gimana persiapannya Bang?"


"Bentar lagi siap Dek. Kamu duduk manis aja ya. Jangan capek-capek!"


Dalam hati, Alisha mulai gelisah tak karuan. Beginikah kisah cintanya selanjutnya? Bisakah dia tidak cemburu sekali pada istri kedua? Dapatkah dia bertahan dalam hati tak tenang?


#TulisansederhanaMe

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SBDN Bab 11. Kok Bisa Setia?

Suami Bawel dan Nyebelin. Bab 8. Diundang Podcast